Birokrasi
Birokrasi adalah fenomena kehidupan yang telah
lama dikenal oleh umat manusia sejak zaman dahulu. Sejak manusia sebelum lahir
sampai meninggalnya, seorang manusia yang hidup di dunia akan senantiasa
berurusan dengan institusi pemerintah yang kita kenal dengan nama birokrasi
itu.
Di Indonesia sebagai Negara yang mengikuti
sistem demokrasi, kehadiran partai politik dalam birokrasi pemerintah tidak
bisa dihindari. Menurut teori liberal, birokrasi pemerintah itu menjalankan
kebijakan-kebijakan pemerintah yang mempunyai akses langsung dengan rakyat
melalui mandat yang diperoleh dalam pemilihan. Dengan demikian birokrasi
pemerintah itu tidak hanya didominasi oleh pejabat-pejabat birokrasi saja yang
meniti karier di dalamnya, melainkan ada pula bagian-bagian lain yang ditempati
oleh pejabat-pejabat politik.
Kehadiran partai politik dalam pemerintahan
membawa pengaruh besar terhadap kehidupan birokrasi pemerintah. Salah satu
pengaruh itu ialah birokrasi pemerintah terkontaminasi terhadap bermacam dan beragam
perbedaan ideologi yang dibawa oleh partai politik. Tidak jarang terjadi dalam
suatu departemen yang menterinya dari partai tertentu, maka struktur jajarannya
dari partai yang sama dengan menterinya tersebut.
Sangat menarik membicarakan tentang birokrasi,
karena dalam realitanya birokrasi khususnya di Indonesia terkesan negatif dan
menyulitkan dalam melayani masyarakat, Birokrasi yang
terkesan negatif tersebutlah yang sering kita sebut dengan birokratisme sebagai
suatu birokrasi yang menyimpang. Sebagai contohnya dari birokratisme, para pegawai birokrasi digaji dari uang masyarakat tetapi terkadang
wewenang yang diberikan kepada pegawai birokrasi banyak disalahgunakan.
Birokrasai adalah “jantung” Negara. Apabila
birokrasai sehat maka akan sehat pula suatu Negara tersebut. Sebaliknya,
rusaknya birokrasai akan berdampak pada kehancuran dari suatu Negara itu. Dan
barang tentu kehancuran Negara berakibat pada kehancuran masyarakatnya.
Ini adalah
kejelasan dari berbagai keuntungan dan kelebihan pada Birokrasi
Keuntungan
Birokrasi
Teori
birokrasi ini mempunyai kekuatannya yang tersendiri, walaupun teori ini sering
dikaitkan dengan pelbagai streotaip negatif, namun teori birokrasi ini juga
banyak memberikan sumbangan kepada teori dalam pengurusan sumber manusia.
Hierarki dan
definisi tanggungjawab adalah merupakan ciri penting birokrasi dalam membantu
pengurusan tempat kerja yang tersusun. Lakaran prinsipal terhadap semua
tugas haruslah jelas dan harus disusun dalam bentuk hierarki.
Ada
Aturan, Norma, dan Prosedur untuk Mengatur Organisasi
Kelemahan-kelemahan
birokrasi terletak dalam hal:
a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional
b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki
c. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi
d. berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi
a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional
b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki
c. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi
d. berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi
Kelemahan-kelemahan
yang terdapat dalam birokrasi sebenarnya tidak berarti bahwa birokrasi adalah
satu bentuk organisasi yang negatif, tetapi seperti dikemukakan oleh K. Merton
lebih merupakan “bureaucratic dysfunction” dengan ciri utamanya “trained
incapacity”.
Usaha-untuk
memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem
perwakilan. Asumsi yang dipergunaksn adalah bahwa birokrat di pengaruhi oleh
pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal.
Salah satu
kelemahan yang sering dikaitkan dengan birokrasi ialah “red tape” .
Istilah ini merujuk kepada satu peraturan birokrasi yang sangat berlebihan
sehingga menyebabkan kelewatan kepada sesuatu urusan ataupun proses.
Keengganan untuk mengakui adanya konflik di antara otorita yang disusun
secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi
yang berlangsung di negara-negara sedang berkembang.
Daftar
Pustaka
Thoha, Miftah, 2003, Birokrasi dan Politik di Indonesia, Jakarta, PT. RajaGrafindo
Persada.
Nogi Hessel
Tanglilisan. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar